BAHAYA PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
Assalamu’alaikumWr.Wb
Di tengah derasnya arus globalisasi
Pemuda – pemudi masa kini, semakin
menjadi-jadi
Pornografi dan pornoaksi
Mereka jadikan sebagai santapan sehari-hari
Para wanitapun tidak sungkan Memamerkan
tubuhnya yang super seksi
Dengan alasan hak azazi
Azab bukan lagi hal yang
menakutkan
Sholat di anggap sebatas permainan
Dosa sudah menjadi perhiasan
Iman bukan lagi sebuah kedamaian
Bahkan Allah semakin mereka di
lupakan (na’udzu billahi min dzalik)
Inilah hadirin, gambaran akhir zaman
yang semakin edan
Lantas, apa yang harus kita perbuat?
Pada manusia-manusia
Yang bangga dengan prilaku bejat?
Mari kita bahas masalah yang
membuat urat saraf, menjadi tegang merapat, dengan tema:
BAHAYA
PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
Hadirin yang berbahagia
Mari kita simak firman Allah
dalam surat Al-Ahzabayat 59:
“ Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: " Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak
di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Hadirin wal hadirat Rahimakumullah
Dari ayat ini dapat kita pahami, bahwa Allah SWT
memerintahkan kepada setiap wanita untuk menutupi auratnya, sesuai dengan
tuntunan Rasulullah SAW. karena di era modern yang katanya serba keren, karena
di era globalisasi yang katanya serba seksi, dengan segala propagandanya telah
meluluh-lantahkan nilai-nilai moral di seluruh dunia. Yang ujung-ujungnya
pornografi dan pornoaksi semakin beraksi. Kenapa dalam ayat ini di tekankan
kepada cara berpakaian wanita yang hendaknya menutup auratnya? Karena wanita
yang selalu mengumbar auratnya dapat memancing terjadinya prilaku asusila serta
pornografi dan pornoaksi, itu semua karena aksi-aksinya tak sesuai dengan
ketentuan agama kita. Oleh karena itu, di dalam ayat ini Allah mengungkapkan:
Tetapi, dengan seiringan kemajuan zaman, banyak
remaja-remaja, pemuda pemudi sampai yang sudah tua sekalipun telah di giring
kepada nilai-nilai materialisme yang menjunjung tinggi hedonisme tanpa melibatkan
nilai-nilai agama sekalipun. Bahkan ironisnya yang menjadi tauladan dalam
menjalani kehidupan ini bukan lagi Rasullullah SAW, tapi kehidupan glamour para
artis lah yang menjadi inspirasi.
Coba kita lihat, berapa banyak para pemuda yang
terjerumus ke dalam lembah perzinaan, karena terpesona oleh kemolekan tubuh
kaum wanita yang di pertontonkan secara vulgar dan segar, bahkan media-media
masa pun ikut serta menayangkan tayangan-tayangan yang membuat orang mabuk
kepayang. Ini merupakan kerusakan moral, kerusakan akhlak manusia, padahal
jelas Rasulullah SAW di utus ke muka bumi ini tak lain dan tak bukan untuk
menyempurnakan Akhlak manusia.
“Sesunguhnya
aku di utus kemuka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia”
Hadirin yang
berbahagia
Tak dapat kita pungkiri, pornografi saat ini, bukan hanya
sebatas berpakaian serba mini, tapi di ikuti juga dengan aksi-aksi, yang
mamancing syahwat kaum lelaki, itulah pornoaksi. Sebagai contoh, banyak
penyanyi-penyanyi yang tidak menjual suaranya tetapi menjual kemolekan tubuhnya
dengan hantaman goyangan maut nya, yang jauh dari nilai kesopanan, apalagi dari
sudut pandang islam. Inilah fenomena yang terjadi saat ini, inilah fenomaena
yang sangat panas di tanah air kita ini, bahkan kita lebih bangga mengikuti
budaya asing dari pada budaya kita sendiri.
Sekarang, lengkap sudah dunia ini dengan mode-mode
jahiliyah, yang mencampakan cara berfikir dan perilaku yang steril dari
nilai-nilai islam. Ironisnya, kemunduran ini mereka sebut sebagai kemajuan.
Pornografi dan pornoaksi di anggap seni, perzinaan di anggap zamannya, dan
aborsi di anggap hak azazi. Maka lahirlah generasi-generasi instan, yakni
generasi yang tak memiliki kepedulian terhadap moral, yang mereka pikirkan
hanya kenikmatan sesaat, walaupun harus merugikan diri sendiri dan orang lain.
Hadirin yang berbahagia
Sekarang tugas kita, mengapresiasikan ajaran islam secara
luas dan mendalam. Hati nurani memegang peranan utama dalam menentukan sikap
dan tingkah laku, jangan sampai kerusakan moral terus berkembang di bangsa kita
yang membuat bangsa kita semakin buruk. Semuanya tergantung pada moral yang
kita punya.
“Apabila
moral suatu bangsa itu baik, maka baik pulalah bangsa itu,
tapi jika moralnya hancur maka hancur pula lah bangsa itu.”
Begitu juga kata orang bijak:
Rusak pondasi
Rumah binasa
Rusak pekerti
Bangsa binasa
Wassalamu’alaikumWr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar