Senin, 29 Februari 2016
Teks Pidato tentang BAHAYA PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
BAHAYA PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
Assalamu’alaikumWr.Wb
Di tengah derasnya arus globalisasi
Pemuda – pemudi masa kini, semakin
menjadi-jadi
Pornografi dan pornoaksi
Mereka jadikan sebagai santapan sehari-hari
Para wanitapun tidak sungkan Memamerkan
tubuhnya yang super seksi
Dengan alasan hak azazi
Azab bukan lagi hal yang
menakutkan
Sholat di anggap sebatas permainan
Dosa sudah menjadi perhiasan
Iman bukan lagi sebuah kedamaian
Bahkan Allah semakin mereka di
lupakan (na’udzu billahi min dzalik)
Inilah hadirin, gambaran akhir zaman
yang semakin edan
Lantas, apa yang harus kita perbuat?
Pada manusia-manusia
Yang bangga dengan prilaku bejat?
Mari kita bahas masalah yang
membuat urat saraf, menjadi tegang merapat, dengan tema:
BAHAYA
PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI
Hadirin yang berbahagia
Mari kita simak firman Allah
dalam surat Al-Ahzabayat 59:
“ Hai nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: " Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya keseluruh tubuh mereka". Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, Karena itu mereka tidak
di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Hadirin wal hadirat Rahimakumullah
Dari ayat ini dapat kita pahami, bahwa Allah SWT
memerintahkan kepada setiap wanita untuk menutupi auratnya, sesuai dengan
tuntunan Rasulullah SAW. karena di era modern yang katanya serba keren, karena
di era globalisasi yang katanya serba seksi, dengan segala propagandanya telah
meluluh-lantahkan nilai-nilai moral di seluruh dunia. Yang ujung-ujungnya
pornografi dan pornoaksi semakin beraksi. Kenapa dalam ayat ini di tekankan
kepada cara berpakaian wanita yang hendaknya menutup auratnya? Karena wanita
yang selalu mengumbar auratnya dapat memancing terjadinya prilaku asusila serta
pornografi dan pornoaksi, itu semua karena aksi-aksinya tak sesuai dengan
ketentuan agama kita. Oleh karena itu, di dalam ayat ini Allah mengungkapkan:
Tetapi, dengan seiringan kemajuan zaman, banyak
remaja-remaja, pemuda pemudi sampai yang sudah tua sekalipun telah di giring
kepada nilai-nilai materialisme yang menjunjung tinggi hedonisme tanpa melibatkan
nilai-nilai agama sekalipun. Bahkan ironisnya yang menjadi tauladan dalam
menjalani kehidupan ini bukan lagi Rasullullah SAW, tapi kehidupan glamour para
artis lah yang menjadi inspirasi.
Coba kita lihat, berapa banyak para pemuda yang
terjerumus ke dalam lembah perzinaan, karena terpesona oleh kemolekan tubuh
kaum wanita yang di pertontonkan secara vulgar dan segar, bahkan media-media
masa pun ikut serta menayangkan tayangan-tayangan yang membuat orang mabuk
kepayang. Ini merupakan kerusakan moral, kerusakan akhlak manusia, padahal
jelas Rasulullah SAW di utus ke muka bumi ini tak lain dan tak bukan untuk
menyempurnakan Akhlak manusia.
“Sesunguhnya
aku di utus kemuka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia”
Hadirin yang
berbahagia
Tak dapat kita pungkiri, pornografi saat ini, bukan hanya
sebatas berpakaian serba mini, tapi di ikuti juga dengan aksi-aksi, yang
mamancing syahwat kaum lelaki, itulah pornoaksi. Sebagai contoh, banyak
penyanyi-penyanyi yang tidak menjual suaranya tetapi menjual kemolekan tubuhnya
dengan hantaman goyangan maut nya, yang jauh dari nilai kesopanan, apalagi dari
sudut pandang islam. Inilah fenomena yang terjadi saat ini, inilah fenomaena
yang sangat panas di tanah air kita ini, bahkan kita lebih bangga mengikuti
budaya asing dari pada budaya kita sendiri.
Sekarang, lengkap sudah dunia ini dengan mode-mode
jahiliyah, yang mencampakan cara berfikir dan perilaku yang steril dari
nilai-nilai islam. Ironisnya, kemunduran ini mereka sebut sebagai kemajuan.
Pornografi dan pornoaksi di anggap seni, perzinaan di anggap zamannya, dan
aborsi di anggap hak azazi. Maka lahirlah generasi-generasi instan, yakni
generasi yang tak memiliki kepedulian terhadap moral, yang mereka pikirkan
hanya kenikmatan sesaat, walaupun harus merugikan diri sendiri dan orang lain.
Hadirin yang berbahagia
Sekarang tugas kita, mengapresiasikan ajaran islam secara
luas dan mendalam. Hati nurani memegang peranan utama dalam menentukan sikap
dan tingkah laku, jangan sampai kerusakan moral terus berkembang di bangsa kita
yang membuat bangsa kita semakin buruk. Semuanya tergantung pada moral yang
kita punya.
“Apabila
moral suatu bangsa itu baik, maka baik pulalah bangsa itu,
tapi jika moralnya hancur maka hancur pula lah bangsa itu.”
Begitu juga kata orang bijak:
Rusak pondasi
Rumah binasa
Rusak pekerti
Bangsa binasa
Wassalamu’alaikumWr.Wb
Teks Pidato tentang Pemuda sebagai generasi penerus
Ya Ma'ashirol Muslimin Rohimakumullah……
Pemuda…..?!
ya………..kita semua adalah pemuda muslim yang
senantiasa berjuang terhadap diri sendiri, masyrakat dan bangsa ini.
Sudahkah kita melihat segala fenomena yang
terjadi, banyak melanda kalangan pemuda-pemudi bangsa Indonesia ini……
Sedih,, merintih,, perih………ketika banyak persoalan
yang muncul baik di media cetak maupun media elektronik dan yang
jadi sorotan utama adalah pemuda-pemudi yang seharusnya menjadi generasi penerus yang
baik………
Agama menghendaki,,,, Negara begitu menanti,,,, sosok-sosok pemuda idaman hati,,,,
dengan jiwa yang suci,,,, yang
penuh pengabdian terhadap Bangsa dan Agama Ilahi ……
Agama
memerintah,,,, Negara menggugah,,, semangat jiwa muda-mudi yang cerah,,,, dalam meneruskan cita-cita agama dan Bangsa………
Maka pada kesempatan kali ini,, patutlah kami
angkat sebuah tema yang berjudul:
"PEMUDA/REMAJA SEBAGAI GENERASI PENERUS AGAMA &
BANGSA"
Hadirin Rohimakumullah……
Sebelum kami
memaparkan lebih jauh mengenai bagaimana seharusnya pemuda-pemudi bangsa Indonesia menjadi generasi penerus,
kita dengarkan bersama lantunan ayat suci Al-Qur an Surat Maryam ayat 59
فَخَلَفَ مِنْ
بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضاعُواالصَّلاةَ وَ اتَّبَعُوا الشَّهَواتِ فَسَوْفَ
يَلْقَوْنَ غَيًّا
Artinya : Tetapi datang sesudah mereka suatu keturunan yang mereka telah melalaikan sembahyang dan memperturutkan syahwat ; maka mereka itu akan bertemu kesesatan.
Ya Ma'ashirol Muslimin Rohimakumullah……
Kata خلف di sini bermakna "keturunan",
lanta sapakah kaitannya dengan pemuda sebagai generasi penerus,, jawabanya adalah keturunan
yang nantinya akan meneruskan perjuangan orang-orang sebelumnya dengan kata lain
adalah penerus bangsa ini, Bangsa Indonesia.
Maka sebagai generasi penerus yang
baik, tidak hanya berbangga dengan keberhasilan orang-orang sebelum kita. Kita tidak hanya tersenyum dan berkata : "Ituloh eyangku…………"!,, "TIDAK" akan tetap ipemuda harus dengan tegas mengatakan "kami
akan meneruskan perjuangan mereka kearah yang lebih baik".Betul…………!!!
Ya Ma'ashirol Muslimin Rohimakumullah
Betapa besar pengharapan keturunan / Pemuda yang
diidamkan sebagai cahaya mata. Pengharapan dari seorang kepala keluarga terhadap Cahaya kebenaran. Oleh sebab itu Ia senantiasa memohon kepada Tuhannya
agar anak-anak mereka
dijadikan buah hati permainan mata,
obat jerih pelerai demam,
menghilangkan segala luka dalam jiwa,
penawar segala kekecewaan hati dalam hidup.
Meskipun shalih dan hidup beragama bagi seseorang
ayah, belumlah dia akan merasa senang,
malah ia akan menutup mata jika kehidupan anaknya tidak menuruti lembaga yang
dituangkannya.
Oleh sebab itu sebagai pemuda kita harus sadar akan pengharapan ini.
Berusaha untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri sehingga pemuda benar-benar mampu menjadi penerus
yang baik.Betul……….!!!!
Ya Ma'ashirol Muslimin Rohimakumullah……
Bagaimanakah sikap yang
kita lakukan untuk mewujudkan semuaitu….. maka Rosulullah pun menegaskan..
terdapat nilai-nilai pendidikan akhlak yaitu sifat memaafkan,
sifat menahan marah dan sifat mengampuni, sebagaimana yang
telah dicontohkan oleh baginda Nabi Muhammad Saw. Sifat tersebut harus tertanam dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,
baik dilingkungan intern maupun ekstern.
Jadi kesimpulannya..
Pemuda harus memiliki Ketiga sikap tersebut sebagai generasi penerus bangsa…….
Pertama, mema'afkan… maka diharapkan sebagai pemuda untuk memiliki sikap saling mema'afkan sehingga tidak mudah terjadi pertikaian……
Kedua, menahan amarah,, seorang pemuda tidaklah harus menggunakan kekerasan dalam menyikapi sesuatu,, yang nantinya hanya akan menimbulkan kekacauan…..
Ketiga, mengampuni,, dengan menjadi pemuda yang
dengan besar hati mampu memberikan ma'af tanpa dimintai ma'af karena dengan begitu kedamaian dan kerukunan bangsa ini akan dapat tercapai.
Terakhir saya akan paparkan sebuah kata motivasi
agar menambah semangat bagi kita selaku pemuda generasi bangsa“ PEMUDA HARI INI ADALAH
PEMIMPIN DIMASA YANG AKAN DATANG”
Sekian dan Trimakasih
Langganan:
Postingan (Atom)